sistem transaksi mesin ATM (matakuliah system infoarmasi teknik informatika)
SISTEM TRANSAKSI
DI MESIN ATM
1.
Deskripsi
Sistem
transaksi di mesin ATM adalah salah satu langkah alternatif yang dilakukan oleh nasabah (yang memiliki
tabungan) dalam melakukan kegiatan transaksi tanpa harus mendatangi langsung
pusat bank yang tentunya dengan langkah atau cara yang tidak efektif yang memungkinkan
memakan waktu yang cukup lama hanya untuk melakukan transaksi yang nominal tidak lumayan banyak. Di dalam sitem
mesin ATM, fungsinya tidak hanya sebagai tempat untuk melakukan penarikan uang
saja namun berbagai aktivtas bisa dilakukan seperti melakukan transaksi,
transfer uang, pembelian via kartu kredit, dan banyak aktivitas lain yang bisa
dilakukan terkait dengan system transaksi. Cara yang dilakukan dalam
mengoperasikan mesin ATM pun juga sangat mudah dan efektif. Nasabah hanya perlu
memiliki kartu kredit yang sebelumnya sudah diberikan oleh pihak bank, kemudian
memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin ATM. Saat mesin sudah mendeteksi kartu
tersebut maka langkah selanjutnya nasabah akan diminta untuk memasukkan pin
yang sebelumnya juga sudah ditentukan di masing-masing bank. Kemudian nasabah
akan dialihkan ke pemilihan bahasa, nasabah akan memilih bahasa yang dimengerti
misalkan seperti bahasa Indonesia, inggris, prancis dan bahasa asing lainnya.
Jika nasabah sudah menentukan bahasa yang dipilih maka langkah selanjutnya
adalah nasabah akan memilih jenis
transaksi yang akan dilkukan entah itu berupa penarikan uang, pengecekan saldo,
transfer, pembayaran via kartu kredit maupun transaksi lainnya. Sejalan dengan
langkah tersebut maka mesin ATM akan memproses perintah yang dilakukan oleh
nasabah. Setelah selang beberapa waktu uang akan keluar secar otomatis dengan
jumlah nominal tertentu. Setelah nasabah memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan
transaksi lagi maka kartu kredit yang sudah dimasukkan sebelumnya akan kluar
lagi dan proses transaksi selesai. Jadi bisa dikatakan dengan adanya mesin ATM
nasabah akan sangat mudah melakukan proses transaksi khususnya dalam kegiatan
penarikan uang dengan jumlah nominal tertentu. Dalam hal ini nasabah tidak
perlu harus repot-repot datang langsung ke pusat bank dengan langkah yang
lumayan tidak efektif dan memakan waktu yang cukup lama karena harus melewati
beberapa faktor seperti menunggu antrian yang lumayan panjang, dan belum lagi
dalam melakukan penarikan harus memenuhi beberapa persyaratan yang kiranya
harus dipenuhi sesuai dengan kebijkan bank. Maka dari itu diciptakanlah
beberapa mesin ATM yang bisa digunkan oleh nasabah utamanya dalam melakukan beberapa
jenis transaksi seperti penarikan uang yang tentunya juga sangat efektif dan
efisien, namun disamping itu mesin ATM juga memiliki beberapa kekurangan.
Adapun beberapa kekurangan tersebut yaitu:
1. Mesin
ATM kemungkinan tidak mengenali kartu ATM
2. Lokasi
yang selalu berubah-ubah tidak pada satu tempat saja
3. Jika
seseorang melihat atau menghack mesin ATM rincian transaksi dan kartu dapat
diambil atau terlihat
4. Jika
ada masalah dengan kartu ATM konsumen tidak bisa melakukan transaksi
5. Kesalahan
memasukkan nomor PIN mengakibatkan tidak bisa melakukan transaksi
6. Kesalahan
3 kali memasukkan nomor PIN bisa membuat kartu macet dan tidak keluar dari
mesin ATM sehingga membutuhkan waktu untuk mengatasinya.
7. Pencurian
nomor PIN bisa dilakukan
8. Bisa
terjadi Skimming, yaitu bekas-bekas data PIN bisa disadap oleh pencuri
Dalam
system transaksi di mesin ATM, untuk dapat membuktikan bahwa itu adalah sebuah
sistem maka perlu diidentifikasi dari hal-hal berikut :
A.
Karakteristik
Sistem
Beberapa karakteristik
dari system yaitu mencakup :
a. Components
Dalam system transaksi
di mesin ATM memiliki beberapa komponen yang ikut didalamnya yang terbagi dalam
dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam :
Ø Bagian
luar terdiri atas: kartu ATM nasabah, kotak mesin ATM, layar monitor, tombol-tombol
angka, dan kamera.
Ø Bagian
dalam terdiri atas: unit Komputer, keyboard, modem, kotak uang, printer kecil,
card reader (pembaca kartu).
b. Boundary
Boundary atau yang
lebih dikenal dengan batas yakni pemisah antara satu komponen dengan komponen
lain dalam suatu system. Begitupun juga dalam dalam system transaksi di mesin
ATM memiliki batas yang tentunya menjadi aspek pemisah antara lingkungan luar
dan lingkungan dalam. Masing-masing komponen dalam mesin ATM dibatasi atau
dilindungi oleh casing baik itu yang menyangkut bagian luar dan dalam mesin.
Kemudian dilingkungan luar mesin ATM juga dibatasi oleh selubung atau rumahnya,
untuk menghindari ancaman dari luar.
c. Environtment
Adapun yang diluar
system yang mempengaruhi operasi system. Environtment atau lingkungan system
itu ada yang bersifat menguntungkan dan juga bersifat merugikan. Dalam
kaitannya dengan pengoperasian mesin ATM hal tersebut bisa terjadi yang
dilakukan oleh lingkungan luar yaitu nasabah. Lingkungan tersebut akan sangat
menguntungkan dan harus dipelihara jika nasabah bisa sangat efektif dan jeli
dalam melakukan pengoperasian terhadap mesin ATM, dan sebaliknya lingkungan
akan sangat merugikan jika nasabah tidak bisa mengoperasikan mesin ATM dengan
sangat baik akibatnya terjadi pemblokiran terhadap kartu ATM dan itu akan menjadi
tidak sangat efektif.
d. Interface
Interface adalah media
atau sarana penghubung antar subsistem. Jadi penekanannya dalam mesin ATM
sendiri memiliki interface atau penghubung antar komponen atau subsistem
contohnya dalam suatu mesin ATM memiliki interface atau hubungan baik itu
antara monitor, keyboard, card reader, kamera, modem, unit computer, printer
kecil dan subsistem lainnya dalam system mesin ATM. Semua komponen atau
subsistem tersebut dihubungkan oleh media yang disebut kabel dan media
penghubung lainnya, sehingga mampu beroperasi dan membentuk sebuah system. Jadi
setiap subsistem yang terhubung terdapat sumber daya atau energy yang mengalir.
e. Input
Input atau system
masukan. Input merupakan masukan sistem, energy dimasukkan lalu sistem
beroprasi, energy diproses dan mengeluarkan suatu keluaran atau output. Input
dari sistem ini adalah berupa kartu ATM dan beberapa perintah fungsi untuk
melakukan beberapa transaksi.
f. Output
Output atau system keluaran. Output
merupakan keluaran dari sistem, output ada yang tidak berguna dan berguna. Dari
sistem ini Output yang dikeluarkan ada dua yaitu berguna dan tidak, yang
berguna adalah uang, struck (bukti transaksi yang tercetak secara otomatis dalam sebuah kertas kecil), kartu ATM usai
proses transaksi dan beberapa perintah atau instruksi yang ditampilkan dilayar
monitor. Sedangkan system yang tidak berguna adalah uap panas yang dikeluarkan
oleh mesin ATM sebagai hasil sisa.
g. Process
Process
atau pengolahan dalam system adalah mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(output). Dalam system transaksi di mesin ATM proses yang terjadi adalah
nasabah memasukkan kartu ATM kemudian memberikan perintah untuk melakukan
beberapa jenis transaksi seperti penarikan uang dan pembelajaan, maka perintah
tersebut akan diproses dan menghasilkan keluaran berupa uang dan struck sebagai
tanda bukti telah melakukan transaksi.
h.
Objectives &
Goal
Objectives
& Goal atau sasaran dan tujuan system yang mencakup menentukan masukan yang
dibutuhkan dan menentukan keluaran yang dihasilkan. System akan dikatakan
sukses jika tepat atau mengenai sasaran. Dalam kaitannya dengan system
transaksi di mesin ATM memiliki tujuan yang jelas dan tepat pada sasaran yang
dituju. Pada system ini objek yang dituju adalah nasabah, dimana dengan adanya
mesin ATM yang digunkan dalam melakukan transaksi akan sangat mempermudah
nasabah terutama dalam melakukan penarikan tunai dan beberapa jenis transaksi
lainnya. Kemudian nasabah dalam menentukan masukan yang dibutuhkan juga sangat
jelas misalnya saat nasabah melakukan jenis transaksi penarikan uang dengan
nominal Rp. 500.000 maka hasil keluarannya sesuai dengan yang dihasilkan adalah
Rp. 500.000.
B.
Klasifikasi Sistem
a.
Abstract/
Physical System
Sesuai
dengan yang kita ketahui pada system transaksi di mesin ATM bersifat physical
system dalam artian sitem tersebut nyata dan terpampang jelas, bisa disentuh
dan dioperasikan dan yang wujudnya sangat nyata dan jelas. System ini tidak
bersifat abstrak.
b.
Natural/ Human Made
System
Dalam system transaksi
di mesin ATM, sesuai dengan namanya adalah Automated Teller Machine (ATM)
system ini digolongkan dalam kategori human made system yakni sebuah system
yang murni dibuat dan diopersikan oleh manusia. Jadi mesin ATM merupakan sebuah
alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek
rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller"
manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang
atau bahkan membeli perangko. Maka dari itu system ini tidak bersiafat natural
atau alami.
c.
Deterministic/ Probabilistic
System
Dilihat
dari penerapannya system transaksi di mesin ATM ini digolongkan dalam kategori
deterministic system atau system yang pasti, dimana dari langkah awal yaitu
nasabah memasukan kartu kredit dalam mesin ATM, kemudian nasabah memasukkan
perintah untuk melakukan beberapa jenis transaksi, kemudian perintah tersebut
diproses oleh mesin ATM dan langkah akhir adalah menghasilkan keluaran berupa
uang dengan jumlah nominal tertentu dan struck sebagai bukti telah melakukan
transaksi hingga nasabah tidak melakukan proses transaksi lagi. System tidak
bersifat probabilistic system atau system yang tidak pasti.
d.
Relatively closed/
Open system
Pada
system ini penerapannya adalah relatively closed atau relatively closed dalam
artian system ini bisa diakses dan dioperasikan oleh nasabah yang hanya
memiliki kartu ATM dari pihak bank tertentu dengan kode keamanan pada setiap
masing-masing nasabah yang berbeda, jadi untuk nasabah hanya bisa melakukan
proses transaksi hanya jika memiliki kartu ATM yang bisa dimasukkan dalam mesin
ATM dan dideteksi oleh mesin ATM. System ini tidak bersifat open system, tidak
semua orang bisa menembus maupun mengoperasikan sekaligus bisa melakukan proses
transaksi, hanya pada orang-orang tertentu saja.
C.
Pengendalian System
Pada
sebuah system Tidak ada yang mutlak tertutup karena berakibat merugikan sistem
tersebut, agar sistem tetap bertahan dan hidup perlu dipelihara dan
pengendalian, beberapa pengendalian yaitu pengendalian umpan balik (feed back
control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system), dan
pengendalian pencegahan (preventive control sistem). Pada sistem ini
pengendalian yang sesuai adalah preventive control system (PCS) yaitu
meminimalisir input yang merugikan sperti contoh dalam mesin ATM sudah
dilengkapi dengan system keamanan berupa PIN, jadi saat nasabah memasukkan
kartu ATM sebelum masuk ke proses transaksi maka seorang nasabah akan diminta
untuk memasukkan PIN. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah gangguan yang
dating dari luar system. Tindakan tersebut adalah suatu pencegahan untuk
meminimalisir input yang dapat berakibat merugikan sebuah system.
Comments
Post a Comment